
Menurut banyak peserta pertemuan bisnis, kayu jabon (Anthocephalus cadamba) dianggap lebih bagus daripada kayu lainnya. Tekstur lebih halus, bentuknya silinder lurus, berwarna putih kekuningan dan tidak berserat, batang mudah dikupas, lebih mudah dikeringkan atapun direkatkan dan tidak cacat. Arah serat terpadu, permukaan kayu mengkilap, kayu jabon juga sudah terbukti keawetannya atau daya tahannya. Kayu jabon menarik karena pasar pembelinya luas antara lain sebagai bahan baku industri kayu lapis, industri mebel, pulp, mainan anak-anak, peti buah, alas sepatu, korek api, tripleks, mebel, bahan bangunan non konstruksi. Kayu jabon juga mudah dibuat vinir dengan sudut kupas 920 ketebalan 1,5 mm.
Kayu jabon, sebenarnya juga tanaman kayu lain (sengon/albasia) diprediksi memiliki prospek yang sama-sama menguntungkan. Sayangnya, sengon (Paraserianthes falcataria), akhir-akhir ini tersudutkan oleh seringnya mengalami serangan penyakit, dikenal masyarakat sebagai karat Puru atau Karat Tumor (gall rust). Penyebab penyakit karat puru pada tanaman sengon laut, yaitu jamur karat (Uromycladium tepperianum (Sace.) McAlp.). Jamur ini bisa berkembang biak hanya dari 1 inang saja, yaitu tanaman sengon laut dalam seluruh siklus hidupnya. Penyakit ini ditunjukan oleh munculnya bintil-bintil kecil di salah satu cabang atau ranting. Serangan penyakit ini sangat mematikan, kalau sudah ada gejala itu, maka potong segera cabang itu, kemudian kuburlah, agar dengan itu tidak menyebar.
Kerugian investor dan petani tanaman kayu diperparah oleh cuaca ekstrim, tingginya intensitas hujan maupun kecepatan angin, menaikan kelembaban dan penyeboran fungi lebih cepat oleh tiupan angin. Penyakit karat puru pada pohon sengon menyerang areal tanaman sengon seluas 150.000 hektare di Jawa Timur dan mengakibatkan potensi kerugian yang sangat besar ( Badan Penelitian dan Pengembangan, Dephut RI, 2010).
Nilai kerugian akibat serangan penyakit sangat besar karena penyakit itu diperkirakan menjangkiti 59 juta batang pohon sengon. Penyakit karat puru kini mulai menyebar ke seluruh Jawa dan Bali. Dengan asumsi setiap hektare lahan memiliki potensi kayu sengon sebanyak 200-300 meter kubik dengan harga pasaran Rp. 800 ribu hingga Rp. 1,2 juta, maka potensi kerugian akibat serangan penyakit karat puru sedikitnya Rp. 2,4 triliun.
Dari banyak rekomendasi pemberantasan karat puru ini, salah satunya dalam radiun 100 m2 penyemprotan tanaman sengon dengan campuran kapur dan garam (NaCl) dengan perbandingan 10:1. Kalau pohonnya masih kecil, semprot saja semua batang dan daun sengon itu. Kalau pohonnya sudah terlanjur besar, maka laburlah (dicat) batangnya dan semprot daunnya. Lakukan dua minggu sekali selama 3 bulan untuk meredam penyakit ganas ini. Karat Puru sifat menularnya begitu cepat. bisa melalui angin, tangan maupun serangga. Kalau dibiarkan akan menjadi wabah yang ganas, makanya karat puru mesti segera ditangkal sejak baru muncul gejalanya.
Kiat pemberantasan penyakit karat puru dengan penyemprotan, oleh beberapa kalangan, justru dianggap tidak masuk akal, melawan jamur yang berada tersebar dan pada ketinggian diluar jangkauan larutan garam dan kapur. Namun, beberapa pengalaman petani lain, yang layak dijadikan referensi, guna mencegah dan mengatasi penyakit karat puru tersebut, sejak mulai budidaya, adalah sebagaimana standar prosedur kegiatan sillvikultur antara lain pengaturan jarak tanam, pemupukan yang tepat, pemangkasan, pengendalian gulma secara selektif, menggunakan pola tanam multikultur, yakni:
1. Lakukan sanitasi kebun dengan cara membuang gulma-gulma liar, memangkas pohon yang sudah tidak bernilai ekonomis sehingga, tidak bersaing dalam perolehan hara maupun cahaya matahari. Diketahui, cahaya matahari dengan intensitas tinggi, penting dalam “mematikan” jamur. Guna memperoleh intensitas matahari juga, perhatikan jarak tanam jangan terlalu rapat atau lakukan pemangkasan dahan ranting yang tidak perlu.
2. Pada saat pembuatan lubang tanam, umumnya berukuran (60x60x60) cm, beri pupuk kandungan lengkap (NPK, Magnecium, Ca dan belerang (sulfur), pada komposisi secara berimbang bagi keperluan genetis tanaman kayu, sebagaimana terdapat pada tablet Gramalet Pada lobang dapat ditambah pupuk kandang atau kompos sekitar 10-20 kg dan semprot dengan mikroorganisme penyubur tanah, seperti aktivator bakteri (Green Phoskko compost aktivator). Kemudian, diamkan sekitar 1 bulan, sehingga pupuk siap diserap akar sengon nantinya. Tanaman sengon dengan cukup nutrisi/ hara akan tumbuh sehat dan relatif tahan terhadap penyakit.
3. Tanam bibit sengon, yang sehat, pada lubang tersebut kemudian timbun dengan tanah. Waktu tanam yang baik, di kala masih banyak hujan. Ada baiknya, sebelum ditanam, bibit disemprot dulu dengan fungisida sistemik untuk pencegahan penyakit.


Demikian juga halnya sanitasi dan drainase kebun. Kerimbunan daun tanaman kayu, di habitat lembab, memungkinkan berbiaknya mikroba patogen. Kewaspadaan dalam aplikasi pupuk kandang dan kompos, dengan memastikan hanya kompos matang dan bebas dari kandungan mikroba patogen, sangat penting. Upaya penangkalan perkembangan jamur juga dilakukan dengan penyiraman mikroba sahabat manusia (saprofit) seperti aktivator kompos, seperti terdapat dalam aktivator pengurai Green Phoskko. Sanitasi kebun dan kandungan hara lengkap ( khususnya kapur, kalium dan belerang) dari pupuk, apalagi jika pengelolaan drainase kebun dengan pembuatan lobang pupuk tablet, dirasakan mampu menangkal resiko penyakit tanaman kayu yang sangat merugikan.

Artikelnya sangat menarik dan informatif.
BalasHapusDimana kami bisa membeli tablet tersebut..? (Gramalet dan Green Phosko..?) Dosisnya berapa tablet per pohon..? Dan bagaimana cara memberikannya...? Terimakasih.
artikel yg menarik niih,,
BalasHapustp saya mau tanya,, utk papan kayu sengon menghindarkan jamur bisa di oles ato direndam pake apa yaaa?
yg jelas aman untuk produk bok makanan,,
pernah dengar taradot nggak yaaa?
mohon infonya ?
terimakasih,,
ishaq.nur@gmail.com
Pupuk kandungan lengkap bentuk tablet Gramalet dan aktivator Green Phoskko bisa didapatkan info nya di katalog online http://www.kencanaonline.com
BalasHapusPak Ishaq, yang kami lakukan adalah pencegahan dengan kandungan pupuk dalam Gramalet sudah terdapat unsur mikro (Si-Silikat, Mo, dan lainnya) juga unsur hara makro sekunder S (Sulfur).
BalasHapusbagaimana cara mengatasi albasia dari penyakit kerab?? mohon penjelasan
BalasHapusKayu adalah salah satu kebutuhan primer yang harganya stabil bahkan cenderung meningkat.
BalasHapusKebutuhan industri akan bahan baku kayu sangat besar, namun ketersediaan bahan masih sangat kurang.
Dengan menanam pohon, bisa mendapatkan keuntungan ekonomi sekaligus ikut menyelamatkan alam dan lingkungan dari bahaya global warming.
Sambil menunggu panen Anda bisa jalankan bisnisnya dengan cara online maupun Offline sebagai mitra bisnis Green Warrior .
Info lengkapnya dan Daftar disini :
www.chasabexim.blogspot.co.id
Partisipasi anda sangat membantu Program ini dalam menyalamatkan alam dan lingkungan negara kita.
Semoga Bermanfaat....!!!! Terima Kasih